Saat seseorang muslim yang taat melakukan kemaksiatan maka ia akan merasa berdosa dan bersalah, ia akan merasa bersalah terhadap Allah swt, sehingga ia akan mencoba untuk bertaubat untuk tidak melakukan hal itu kembali, saat seseorang memusatkan diri untuk beribadah dan ternyata ia menjadi tahu bahwa dirinya dikepung berbagai perlawananan dan rintangan yang memalingkannya dari tujuan ibadah, dan ternyata rintangan yang mengepung dan menghadangnya itu ada empat, yaitu :
1. dunia
2. manusia
3. setan
4. nafsu
oleh sebab itu, sudah menjadi keharusan untuk menghadapi dan membersihkan rintangan itu, jika tidak, maka dia tidak akan dapat sampai pada maksud dan tujuan ibadah, , ,
Dari sini, sampailah ia pada tanjakan atau tahapan rintangan, untuk memastikan dapat lolos dari tahapan rintangan ini, hendaklah dihadapi dengan empat perkara brikut yaitu :
1. Membebaskan diri dari kepentingan dunia.
2. Menyendiri, menhindari pergaulan buruk terhadap makhluk
3. Memerangi setan
4. Mengedalikan nafsu
Di antara empat macam perintang itu, perjuangan melawan hawa nafsu adalah yang terberat, karena manusia tidak mungkin melepaskan diri daripadanya, karena keberadaannya yang melekat pada dirinya, manusia tidak mungkin dapat mengalahkan nafsu hanya dengan sekali perlawanan, dan menggempurnya seperti setan, karena nafsu juga merupakan kendaraan dan alat bagi manusia, namun ia tidak boleh memperturutkan kemauan dan keinginan hawa nafsu untuk meraih maksud dan tujuan dalam menjalankan kebaikan dan ibadah, karena wataknya yang selalu melawan kebaikan dan mengajak pada kejahatan, seperti main-main dan memperturutkan kemauan jahatnya.
Dengan demikian, maka seseorang perlu mengendalikannya dengan kendali takwa, agar keberadaan nafsu itu tetap ada, namun tunduk dan berguna bagi dirinya didalam menjalankan kebaikan dan meraih petunjuk...